1. Buat draft awal
Tulislah jabatan pekerjaan dan juga daily task anda di kantor. Baca lagi
tulisan anda dan coba prioritaskan tanggung jawab anda di kantor
sehari-harinya. Kira-kira jenis skill seperti apa yang anda butuhkan
untuk menyelesaikan tanggung jawab tersebut? Adakah
sesuatu yang anda lakukan pada masa jabatan anda sekarang yang membuat
anda bangga? Bertanya pada diri sendiri membawa anda pada pembentukan
frame of mind dengan kerangka CV/ Resume. Informasi yang anda butuhkan
akan dengan sendirinya mengalir.
2. Pilih sebuah format
Setelah informasi yang dibutuhkan sudah lengkap, langkah selanjutnya
adalah pengemasan informasi tersebut, yang bisa dipilih dari 3 jenis
format standar, yaitu:
> The Chronological CV/ Resume: Bisa dikatakan standar industri,
digunakan apabila pengalaman kerja anda stabil dengan setiap perpindahan
kerja menandakan kemajuan dari sebelumnya. CV/ Resume tipe ini tidak
disarankan bagi anda yang sering mengalami perpindahan pekerjaan atau
pernah “tersedak tanggung jawab”.
> The Functional CV/ Resume: “Bagi anda yang pernah mengalami
pengangguran untuk waktu yang cukup lama, Functional CV/ Resume adalah
pilihan yang tepat. Dalam CV ini tidak perlu menuliskan tanggal mulai
kerja atau nama perusahaan, karena yang lebih dicari adalah skills dan
responsibilities.”
> The Prioritised CV/ Resume: Format ini ditujukan bagi mereka
yang tengah menjalani perubahan karir atau melamar pekerjaan yang sama
sekali tidak berhubungan dengan bidangnya saat ini. Dalam penulisan,
anda perlu memprioritaskan pengalaman kerja yang paling relevan dengan
pekerjaan yang anda incar.
3. Susun CV/ Resume maksimum sebanyak 2 halaman
Tidak ada orang yang mau menghabiskan waktu membaca CV/ Resume yang panjang. Pasti membosankan.
4. Berhati-hati dengan content CV/ Resume Anda
Content CV/ Resume anda perlu disusun secara seksama, dengan pilihan
kata dan gaya bahasa yang sesuai. Anggaplah CV/ Resume anda sebagai
sejarah pengalaman kerja anda, dengan memberikan highlight pada kekuatan
dan keahlian anda dalam problem-solving, contohnya “responsible” dan
“achieved”.
5. Penekanan pada “isi” di atas “gaya”
CV/ Resume anda harus diketik agar lebih mudah dibaca. Lupakan font
indah atau grand gesture lainnya. Fokus pada konteks isi CV/ Resume
anda!
6. Personalized content
CV/ Resume anda sejatinya menggunakan gaya bahasa formal namun sopan,
namun terkadang penambahan gaya bahasa personal yang tentunya lebih
akrab akan memberikan nilai tambah bagi CV/ Resume anda.
7. Hindari gaya bahasa yang “melebih-lebihkan”
Anda mungkin termasuk seorang manajer yang brilian di perusahaan tempat
anda bekerja saat ini. Namun ketika menyusun CV/ Resume lebih baik
hindari penekanan yang berlebihan pada achievement anda. Adanya ungkapan
“teamwork” dalam achievement anda cenderung lebih dihargai.
8. Cek dan cek lagi ejaan pada CV/ Resume Anda
Skill memang penting untuk dijabarkan dalam sebuah CV/ Resume, tapi
kesalahan pada ejaan akan sangat menurunkan poin bahkan mungkin sampai
pada penolakan. Anda bisa mengajak seorang teman untuk memastikan CV/
Resume anda bebas dari kesalahan pengejaan.
9. Beritahu orang yang akan menjadi referensi Anda
Ada baiknya orang yang akan menjadi referensi anda dikonfirmasi terlebih dulu bahwa anda masih/ akan menggunakan namanya.
10. Simpan dulu pernyataan tentang “harga” Anda
Pernyataan besar kecilnya gaji anda tidak perlu dikeluarkan kecuali
memang ditanyakan langsung kepada anda. Perbedaan antara menyatakan gaji
sebelum dan sesudah ditanyakan ikut mempengaruhi keputusan apakah anda
layak diterima atau tidak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar