Minggu, 30 Maret 2014

10 Langkah Menulis Resume

1. Buat draft awal
Tulislah jabatan pekerjaan dan juga daily task anda di kantor. Baca lagi tulisan anda dan coba prioritaskan tanggung jawab anda di kantor sehari-harinya. Kira-kira jenis skill seperti apa yang anda butuhkan untuk menyelesaikan tanggung jawab tersebut? Adakah sesuatu yang anda lakukan pada masa jabatan anda sekarang yang membuat anda bangga? Bertanya pada diri sendiri membawa anda pada pembentukan frame of mind dengan kerangka CV/ Resume. Informasi yang anda butuhkan akan dengan sendirinya mengalir.
2. Pilih sebuah format
Setelah informasi yang dibutuhkan sudah lengkap, langkah selanjutnya adalah pengemasan informasi tersebut, yang bisa dipilih dari 3 jenis format standar, yaitu:
> The Chronological CV/ Resume: Bisa dikatakan standar industri, digunakan apabila pengalaman kerja anda stabil dengan setiap perpindahan kerja menandakan kemajuan dari sebelumnya. CV/ Resume tipe ini tidak disarankan bagi anda yang sering mengalami perpindahan pekerjaan atau pernah “tersedak tanggung jawab”.
> The Functional CV/ Resume: “Bagi anda yang pernah mengalami pengangguran untuk waktu yang cukup lama, Functional CV/ Resume adalah pilihan yang tepat. Dalam CV ini tidak perlu menuliskan tanggal mulai kerja atau nama perusahaan, karena yang lebih dicari adalah skills dan responsibilities.”
> The Prioritised CV/ Resume: Format ini ditujukan bagi mereka yang tengah menjalani perubahan karir atau melamar pekerjaan yang sama sekali tidak berhubungan dengan bidangnya saat ini. Dalam penulisan, anda perlu memprioritaskan pengalaman kerja yang paling relevan dengan pekerjaan yang anda incar.
3. Susun CV/ Resume maksimum sebanyak 2 halaman
Tidak ada orang yang mau menghabiskan waktu membaca CV/ Resume yang panjang. Pasti membosankan.
4. Berhati-hati dengan content CV/ Resume Anda
Content CV/ Resume anda perlu disusun secara seksama, dengan pilihan kata dan gaya bahasa yang sesuai. Anggaplah CV/ Resume anda sebagai sejarah pengalaman kerja anda, dengan memberikan highlight pada kekuatan dan keahlian anda dalam problem-solving, contohnya “responsible” dan “achieved”.
5. Penekanan pada “isi” di atas “gaya”
CV/ Resume anda harus diketik agar lebih mudah dibaca. Lupakan font indah atau grand gesture lainnya. Fokus pada konteks isi CV/ Resume anda!
6. Personalized content
CV/ Resume anda sejatinya menggunakan gaya bahasa formal namun sopan, namun terkadang penambahan gaya bahasa personal yang tentunya lebih akrab akan memberikan nilai tambah bagi CV/ Resume anda.
7. Hindari gaya bahasa yang “melebih-lebihkan”
Anda mungkin termasuk seorang manajer yang brilian di perusahaan tempat anda bekerja saat ini. Namun ketika menyusun CV/ Resume lebih baik hindari penekanan yang berlebihan pada achievement anda. Adanya ungkapan “teamwork” dalam achievement anda cenderung lebih dihargai.
8. Cek dan cek lagi ejaan pada CV/ Resume Anda
Skill memang penting untuk dijabarkan dalam sebuah CV/ Resume, tapi kesalahan pada ejaan akan sangat menurunkan poin bahkan mungkin sampai pada penolakan. Anda bisa mengajak seorang teman untuk memastikan CV/ Resume anda bebas dari kesalahan pengejaan.
9. Beritahu orang yang akan menjadi referensi Anda
Ada baiknya orang yang akan menjadi referensi anda dikonfirmasi terlebih dulu bahwa anda masih/ akan menggunakan namanya.
10. Simpan dulu pernyataan tentang “harga” Anda
Pernyataan besar kecilnya gaji anda tidak perlu dikeluarkan kecuali memang ditanyakan langsung kepada anda. Perbedaan antara menyatakan gaji sebelum dan sesudah ditanyakan ikut mempengaruhi keputusan apakah anda layak diterima atau tidak.

mengatasi Break Deadlock dalam Negosiasi

Bagaimana Break Deadlock di Negosiasi Bisnis?
Kebuntuan dapat timbul karena beberapa alasan. Bagaimana Anda menangani terkunci mati?
Kita dapat mengubah topik untuk sementara waktu, dan ketika suasana tidak begitu ketat, kita dapat kembali ke topik asli kita. Ketika negosiasi terjebak dalam kebuntuan, baik dari kedua belah pihak masih mencoba untuk mengetahui beberapa metode untuk memecahkan masalah, tetapi tak satu pun dari mereka dapat menemukan cara yang tepat untuk melanjutkan perundingan mereka. Pada saat ini, Anda dapat mengubah salah satu elemen untuk mengubah kekuatan motif negosiasi, dan kemudian Anda dapat membuat titik balik baru.
Selain perubahan jumlah uang, Anda dapat melakukan sesuatu yang lain, seperti berikut ini:
1. Ubah anggota delegasi Anda. Kebanyakan rela para pengacara ingin mengatakan: "Saya harus muncul di pengadilan siang ini, jadi partner saya akan mengambil tempat saya untuk melanjutkan negosiasi." The "pengadilan" mungkin merupakan lapangan tenis. Namun, ini adalah salah satu cara untuk mengubah anggota delegasi.
2. Mengubah waktu negosiasi. Sarankan pergi pada negosiasi Anda setelah makan siang atau makan malam. Sebuah periode waktu untuk penghentian dapat membantu kedua belah pihak untuk menyesuaikan kembali bagian dari prinsip bawahan mereka.
3. Untuk mengurangi tekanan dari lawan Anda dan menunjukkan kompromi, Anda dapat membiarkan anggota yang akan memprovokasi meninggalkan sisi lain.
4. Bicara tentang kebiasaan lawan Anda ', berita gembira, atau sebuah cerita yang menarik untuk memperbaiki suasana tegang.
5. Cari tahu kemungkinan untuk perubahan pada urusan keuangan. Misalnya, memperbesar pinjaman, mengurangi jumlah uang sungguh-sungguh ketertiban, atau menyesuaikan kondisi pembayaran; semua ini cukup untuk mengubah kekuatan motif.
6. Diskusikan cara berbagi risiko dengan pihak lain. Jika Anda menerima kewajiban yang mungkin menjadi tidak menyenangkan akan menyebabkan perhatian mereka.
7. Cobalah untuk mengubah suasana di konferensi kamar. Jika titik fokus yang dapat menguntungkan kedua belah tenggelam ke kunci rendah, mencoba untuk membuatnya menjadi lebih kompetitif. Jika negosiasi ini sulit untuk mengontrol, mencoba membuka lebih banyak saluran untuk mencapai dua-sisi pemenang.
8. Jika Anda setuju untuk menerima arbitrase bila ada pelanggaran apapun setelah itu, lawan Anda dapat mengabaikan perbedaan pada saran.
9. Jika manfaat yang dibawa oleh alat keberhasilan kerjasama lebih besar daripada istirahat dari negosiasi yang disebabkan oleh bersikeras pada prinsip-prinsip asli, kemudian memberikan konsesi yang sesuai adalah taktik yang tepat yang harus Anda ambil.
Dalam rangka memberikan konsesi yang dapat memuaskan kedua belah pihak, Anda harus mengetahui dengan jelas bagian bawah Anda dan mengejar yang dari 'lawan Anda, kemudian melalui push terus menerus dan perlawanan untuk memperbesar wilayah kerja, kebuntuan mungkin pecah berhasil.?
Tips negosiasi berhasil
Sukses negosiasi
Negosiator sempurna
Menetapkan tujuan Anda dan rencana waktu negosiasi Anda
Benar-benar berkomunikasi kekuatan sendiri
Pilih saat yang tepat
Adil dan obyektif
Negosiasi sebenarnya adalah sebuah proses mengelola serangkaian kebuntuan jangka pendek. Kami menyatakan negosiasi "jalan buntu", bagaimanapun, ketika itu muncul bahwa tidak ada ekspektasi yang wajar untuk gerakan lebih lanjut cukup di kedua sisi untuk menjembatani kesenjangan yang tersisa di antara para pihak. Namun, jika Anda menentukan bahwa Anda masih ingin melihat negosiasi terus, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mencapai hal ini. Ini termasuk hal-hal seperti isu-isu perubahan, mencoba menemukan perjanjian pada prinsipnya, caucusing, menangguhkan tetapi tidak mengakhiri sesi negosiasi, membawa pada pihak lain, mengembangkan informasi baru, pindah ke pengaturan lebih informal, dan banyak lainnya. Sebagai bagian dari perencanaan untuk negosiasi, adalah penting untuk berpikir tentang situasi yang akan terjadi jika negosiasi gagal mencapai kesepakatan.
1. Mengapa kebuntuan muncul?
Deadlock atau jalan buntu dapat timbul karena beberapa alasan, termasuk yang berikut:
Kedua belah pihak memiliki tujuan yang sangat beragam.
Satu pihak kesalahan keteguhan untuk kekakuan dan tidak akan membuat konsesi bahkan untuk menjaga negosiasi "hidup".
Sebagai taktik yang disengaja selama negosiasi untuk memaksa pihak lain untuk mempertimbangkan kembali posisinya dan membuat konsesi.
2. Cara memecahkan kebuntuan?
Kembali ke pengumpulan informasi
Temukan hambatan negosiasi yang efektif
Setuju untuk tidak setuju
Sorot konsekuensi dari kegagalan
Coba solusi yang diusulkan
Panggil pihak luar

Fleksibel Break Deadlock
1. Mencari kesamaan dari perbedaan
Ketika kita terlibat dalam kebuntuan, kita dapat mencoba segala cara untuk menemukan kesamaan sementara melakukan perbedaan kecil. Mungkin yang paling sukses adalah pidato terkenal Perdana Menteri Zhou Enlai di Konferensi Asia-Afrika pertama.
2. Keuntungan dan kerugian analisis
Menganalisa mengapa ada kebuntuan, terutama alasan-alasan yang menghalangi negosiasi halus kita, yang akan menyebabkan kerugian pada kedua bagian. Sebenarnya, sebelum kebuntuan, kedua harus memiliki komunikasi yang harmonis, dan mungkin keduanya memiliki dikompromikan untuk keberhasilan kesepakatan. Kemudian kita bisa retrospeksi prestasi yang telah kita miliki dan berharap untuk masa depan untuk mengingatkan rekan bahwa keberhasilan adalah sekitar sudut selama kami berdua kompromi dan mengalami penderitaan banyak.
3. Menghibur malu
ekspresi Humoris melakukan bekerja ketika berhadapan dengan malu selama negosiasi.
4. Menghindari Rendah-pasang
Hal ini mengharuskan kita berhati-hati tentang kesempatan ketika akan ada jalan buntu, sehingga kita dapat memprediksi dan mengekspresikan sebelum sebenarnya muncul. Selain itu, metode ini dapat digunakan ketika keduanya berdebat tentang satu titik dan mendapatkan tempat sama sekali. Kita dapat menyarankan berbicara tentang hal lain yang dapat dengan mudah didapat melalui.
5. Membuat Konsesi.
Kita perlu mengakui di masyarakat dalam rangka untuk hidup, apalagi ketika itu berkaitan dengan negosiasi dalam bisnis . Dengan kata lain, dalam hal kebuntuan, kita harus menyesuaikan keberatan kami masing-masing dan membuat konsesi rasional untuk membuat negosiasi berlanjut.
6. Merangkum dan menangguhkan
Ketika negosiasi mencapai titik di mana kedua pikir kita telah sampai di batas kompromi, adalah bijaksana untuk kedua untuk berhenti sejenak untuk merangkum masalah utama. Cara terbaik untuk garis besar adalah untuk menekankan perjanjian yang keduanya telah dicapai. Selain itu, kita tidak boleh menggunakan kata-kata terlalu banyak, atau kita akan dianggap gugup.
7. Beberapa Pilihan
Dalam rangka untuk memudahkan malu, kami dapat menawarkan rekan-rekan kita banyak pilihan. Meskipun kemungkinan bahwa mereka tidak akan memilih salah satu kasus, itu efektif dalam prakteknya.
8. Stand tanpa kompromi
Sebagai soal fakta, tidak selalu merupakan pilihan yang baik untuk membuat konsesi, terutama ketika kita dihadapkan dengan beberapa argumen konyol dan tak berarti. Pada saat ini, kita perlu mengambil sikap tanpa kompromi pasti.
9. Off-meja Moderasi
Secara umum, ada dua cara. Salah satunya adalah saling kontak dari negosiasi formal. Yang lainnya adalah bahwa kita bisa mengundang go-antara yang harus memiliki pengetahuan profesional dan status yang tinggi, bahkan, seseorang dengan banyak pengetahuan, yang kuat di bidang ini.
Namun, tidak ada yang abadi. Kita harus belajar dari negosiasi masing-masing, tidak peduli itu sukses atau tidak. Tentu saja, kita harus tahu di mana blok kami. Selain itu, kita perlu waspada dengan diri kita sendiri selama negosiasi masing-masing:
Jangan sampai pribadi.
Kontrol emosi Anda.
Jangan bicara keluar dari sekolah. Jika Anda membicarakan kesepakatan Anda di lift, Anda sudah pasti mendorong 'turun' tombol. Ini adalah dunia kecil dan dinding punya telinga.
Jangan takut untuk mengambil risiko.
Jangan bluffed oleh tenggat waktu artifisial dari "menawarkan akhir".
Jangan atribut kekuatan yang lebih ke sisi lain dari yang dimilikinya.
Di sini saya ingin berbagi dengan Anda sesuatu tentang bagaimana untuk melakukan negosiasi yang berhasil pertama:
dari http://www.qgm.qld.gov.au/bpguides/negoti/cond.html ada beberapa teknik kunci untuk negosiasi sukses bersama dengan petunjuk praktis untuk setiap tahap proses negosiasi yang disediakan.
1. Pembukaan
Hal ini diinginkan untuk menetapkan pengendalian dan mengatur nada dari saat pembukaan negosiasi. Hal ini penting untuk memasuki ruangan percaya diri dan berbasa-basi dalam cara yang santai dan percaya diri. Matikan telepon selular Anda. Apakah tangan kanan Anda bebas untuk berjabat tangan dan Anda bisnis kartu siap untuk bertukar. Pikirkan tentang pengaturan tempat duduk. Ingat, Anda bertujuan untuk memulai negosiasi dari dalam iklim yang positif.
2. Menggali isu-isu dan opsi menciptakan
Ini adalah tahap di mana para pihak merupakan pemahaman tentang posisi masing-masing dan kepentingan di balik posisi. Tahap ini memungkinkan identifikasi daerah dimana kepentingan saling kompatibel ada. Mengidentifikasi daerah yang potensial untuk saling menguntungkan merupakan keterampilan penting dalam tahap negosiasi. Ada beberapa teknik untuk mencoba mengidentifikasi kepentingan pihak lain negosiasi dan potensi untuk saling menguntungkan dari memuaskan kepentingan-kepentingan ini. Teknik-teknik ini meliputi:
---- Berempati dengan pihak lain - cobalah untuk membayangkan masalah dari perspektif mereka;
---- Mengajukan pertanyaan yang menunjukkan minat Anda dalam memahami posisi pihak lain;
---- Mempertimbangkan kemungkinan alasan mengapa pihak lain belum membuat keputusan di sepanjang baris yang Anda inginkan;
---- Menganalisis konsekuensi jangka pendek dan panjang bagi partai lain setuju dengan jenis keputusan bahwa Anda meminta mereka untuk menyetujui.
Bidang kepentingan bersama potensial kemudian harus dieksplorasi bersama, dengan kedua belah pihak menghasilkan pilihan yang mungkin bekerja dan menempatkan ini di meja untuk diskusi.
Pemilihan dan urutan isu-isu untuk diskusi merupakan elemen penting dari negosiasi. Hal ini biasanya bijak untuk memulai dengan sebuah isu yang tidak terlalu penting agar Anda mampu untuk membuat konsesi dan dengan demikian menunjukkan kesiapan untuk berkompromi. Masalah berikutnya juga tidak boleh terlalu penting. Ini memberi Anda kesempatan untuk melihat apakah pihak lain akan menawarkan konsesi timbal balik atau tertarik bermain gaya kompetitif. Selanjutnya, menghadapi isu utama di mana Anda akan mencari konsesi serius dari pihak lain. Pada tahap ini, kedua pihak telah melakukan investasi waktu, tenaga dan uang dalam negosiasi dan akan merasa beberapa komitmen untuk meronta-ronta keluar masalah sampai kesepakatan tercapai. Ikuti isu utama dengan yang kecil dan selesai dengan masalah kecil yang Anda mampu untuk memberikan konsesi sebagai isyarat terakhir menuju menutup kesepakatan.
3. Membuat menawarkan
Pada beberapa titik, menjelaskan kepentingan dan menemukan pilihan untuk keuntungan bersama harus mengembangkan ke dalam pembuatan penawaran. Setelah isu telah sepenuhnya dieksplorasi, bersiaplah untuk membuat penawaran. Namun, membuat penawaran terlalu cepat dapat membuat pihak lain merasa bahwa mereka sedang ditekan.
Pemasok biasanya akan mulai dengan penawaran dipertahankan tertinggi pada setiap item dan pembeli harus merespon dengan penawaran terendah dipertahankan.
Penawaran harus dimasukkan dengan jelas dan tegas dan tanpa sedikit permintaan maaf. menawarkan awal sangat penting karena mereka menciptakan kesan ketulusan dan realisme posisi masing-masing pihak. Seringkali, permintaan awal akan menjadi jangkar untuk negosiasi - titik pusat di sekitar mana hasil negosiasi. Hal ini bisa merugikan jika tawaran pembukaan bernada terlalu rendah atau terlalu tinggi. Ketika memutuskan apa yang akan ditawarkan, ingatlah hal-hal berikut:
Anda memiliki alternatif lain - Anda BATNA (Best Alternative untuk Perjanjian Negosiasi).

Tahu apa alternatif lain Anda benar-benar adalah (termasuk anda BATNA). Mengembangkan tidak hanya BATNA Anda, tetapi juga kedua alternatif terbaik, terbaik ketiga dan seterusnya. Pilihan yang Anda miliki, semakin mudah untuk menegosiasikan kesepakatan yang baik atau berjalan kaki senang bahwa Anda tidak kehilangan apa-apa dengan melakukannya.
Mengembangkan pemahaman tentang BATNA pihak lain. Anda harus telah mengembangkan informasi ini selama tahap perencanaan dan persiapan negosiasi Anda. Jika Anda tidak, maka anda harus memanggil jeda untuk negosiasi dan lakukan sekarang.
Tetaplah pada batas Anda. Mengembangkan batas tidak banyak digunakan jika Anda terus-menerus melanggarnya. Pada titik perlawanan, membiarkan pihak lain tahu bahwa mereka akan semakin dekat untuk membatasi Anda dan segera pilihan terbaik anda akan berjalan pergi dan mengikuti BATNA Anda.
Dalam konteks ini, sulit untuk mengalahkan nasihat yang terkandung dalam lagu Kenny Rogers, The Gambler, yang mengatakan: "Kau harus tahu kapan untuk memegang 'em, tahu kapan harus flip' em, tahu kapan harus berjalan kaki, dan tahu kapan untuk menjalankan. "

4. Penawaran konsesi
konsesi adalah revisi dari posisi sebelumnya yang telah diadakan dan dibenarkan. Membuat konsesi adalah penting dalam mencapai kesepakatan dinegosiasikan. Tantangan saat membuat konsesi adalah untuk membuat konsesi pada titik tertentu tanpa menciptakan persepsi kelemahan dan mengembangkan harapan bahwa titik lainnya akan dengan mudah mengakui. Membuat konsesi menimbulkan masalah berikut.
Kapan konsesi ditawarkan? Membuat karya pihak lain untuk konsesi, dan mendorong pihak lain untuk menawarkan konsesi pertama. Jangan menawarkan konsesi tanpa tekanan tertentu dari pihak lain. Jika konsesi ditawarkan tanpa tekanan yang diterapkan, itu mungkin tidak layak banyak pihak menawarkan konsesi.
Berapa banyak harus ditawarkan? Konsesi yang Anda buat tidak perlu cocok dengan yang ditawarkan kepada Anda, tapi tidak boleh tidak proporsional kecil. Selalu nilai konsesi dari pihak lain titik pandang. Cobalah untuk mengidentifikasi item yang murah bagi Pemerintah untuk memberikan tetapi nilai riil kepada pihak lain.
Apa yang harus ditawarkan sebagai imbalan? Konsesi harus diperdagangkan dan tidak boleh dibuat tanpa kembali. Jangan memberikan konsesi ringan.
Selalu pasangan konsesi. Misalnya, "Jika kita setuju untuk memperpanjang batas waktu untuk pengiriman, akan Anda dapat menawarkan persyaratan pembayaran yang lebih baik?" Tawarkan konsesi yang pemasok ingin menerima, bukan salah satu yang Anda ingin memberi! Selalu nilai konsesi di tangan pemasok - apa itu layak untuk mereka untuk menerima konsesi ini. Beberapa hal yang murah bagi Anda untuk memberi, seperti akses kepada para pembuat keputusan utama, akses ke informasi atau proses pelurusan kecil misalnya, bisa sangat berharga memang untuk pemasok.
5. Menjangkau penutupan
Dalam arti praktis, negosiasi menutup pada saat pihak yang cukup setuju pada syarat dan rincian dan siap untuk merumuskan perjanjian. Dalam arti hukum, negosiasi menutup ketika pihak telah mencapai kesepakatan pada semua poin di bawah negosiasi dan telah mengadakan perjanjian memiliki kekuatan hukum tetap dengan satu sama lain. Perjanjian ini biasanya dibuktikan secara tertulis.
Cara yang paling efektif untuk menutup negosiasi adalah hanya bertanya pemasok apakah mereka akan setuju dengan persyaratan saat ini. Tanggapan awal akan sering ada, tetapi dengan meminta untuk penutupan pemasok telah peka terhadap kebutuhan untuk penutupan. negosiasi tidak bisa secara efektif sementara ditutup pemasok masih memegang keberatan terhadap beberapa istilah saat ini. Keberatan ini harus diidentifikasi dan keberatan yang sah ditangani. Hal ini lebih mudah dalam iklim kepercayaan di mana ada kemauan untuk bekerja melalui keberatan yang sah sampai kedua pihak puas. Kegagalan untuk menangani dan menyelesaikan keberatan akan menyebabkan kebuntuan, tidak penutupan.
Mengatasi keberatan mungkin melibatkan:
---- Menghindari argumen atas keberatan;
---- Memperlakukan semua keberatan yang masuk akal dan logis, bahkan jika tampaknya dangkal untuk Anda. (Courtesy ini menempatkan pemasok di bawah kewajiban untuk kesepakatan penghargaan yang sama terhadap keberatan Anda);
---- Mengulang dan mengulangi keberatan. (Ini adalah kesempatan untuk memeriksa bahwa Anda telah memahami keberatan tersebut, dan menunjukkan bahwa Anda memperhatikan apa yang mereka katakan ini juga memberikan kesempatan bagi pemasok untuk memberitahu Anda bagaimana mereka ingin melihat keberatan diselesaikan.);
---- Menemukan keberatan tersembunyi. (Kadang-kadang tidak menyatakan keberatan yang nyata Gunakan pertanyaan seperti "Saya berpikir bahwa mungkin ada masalah lain yang mengganggu Anda pada tahap ini. Apa masalah ini?".)
Ketika tampaknya penutupan yang sudah dekat, mungkin akan berguna untuk mempertimbangkan menawarkan sesuatu pihak lain kecil tapi nilai kepada mereka sebagai pemanis untuk mencapai penutupan. Hal ini penting untuk menjadi jelas bahwa ini adalah isyarat terakhir dan bahwa tidak akan ada konsesi lebih lanjut. Seperti isyarat sering dapat mematahkan melalui ragu menit terakhir tentang penutupan mencapai. Pemasok akan meninggalkan negosiasi merasa puas dan diperlakukan adil, suatu situasi yang dapat membayar dividen tinggi selama tahap pelaksanaan pengaturan Anda.
Selama tahap penutupan negosiasi, jangan lupa bahwa untuk mencapai kesepakatan yang sebenarnya hanya awal hubungan Anda dengan pemasok. Anda akan harus bekerja sama secara produktif untuk mengimplementasikan perjanjian. Pastikan bahwa tindakan Anda pada tahap ini tidak membuat tidak mungkin untuk memiliki hubungan kerja yang baik dengan pemasok.
6. Dokumentasi
Pada dasarnya ada dua jenis dokumen yang terlibat dalam negosiasi:
Kontrak
Sebagian besar membeli negosiasi pemerintah memerlukan kontrak tertulis atau dokumentasi tertulis lainnya formal. Namun, kontrak tertulis tidak penting bagi perjanjian secara hukum berlaku.
Menit dan Records
Ini adalah praktik yang baik untuk menyimpan catatan tertulis dari semua rapat negosiasi. Negosiasi dapat bergerak bersama pada kecepatan yang sangat cepat dan mudah untuk kehilangan jejak dari apa konsesi yang ditawarkan oleh siapa dan apa tindak lanjut yang harus diambil.
menjaga catatan yang tepat juga merupakan bagian penting untuk memastikan akuntabilitas yang tepat untuk proses negosiasi. catatan Negosiasi mungkin diperlukan jika kesepakatan yang dikenai pengawasan eksternal.
Penting! Pastikan bahwa setiap negosiasi pasca-tawaran atau wawancara dengan pemasok tidak mengakibatkan menawarkan menawarkan diubah akhir akhir diterima di luar ketentuan dokumen penawaran. Wawancara perundingan pasca-menawarkan dengan pemasok harus dilakukan dengan setidaknya dua petugas saat ini (baik fisik atau pada panggilan konferensi telepon) dan hasil memadai dicatat dan, bila memungkinkan, kontra-ditandatangani atau fax dan secara formal diakui oleh wakil pemasok ( s). Prosedur-prosedur ini tindakan pencegahan yang masuk akal untuk melindungi semua pihak.

Mencari konsesi sambil mempersiapkan rebound.
1. Mengejar keuntungan yang maksimal adalah prioritas.
2. Membuat teman adalah rendah diri.
Biasanya, alasan kebuntuan ketidaksepakatan tersebut. Kami berdua tidak ingin bertemu di sebuah setengah jalan. Dalam kondisi seperti ini, saya akan meminta kopi, istirahat atau memiliki jalan-jalan luar OK untuk membuat tegang suasana santai. Kita bisa bicara tentang sesuatu yang lain, cuaca atau keluarga. Hal ini menunjukkan sarang tulus saya dan melalui berbicara saya, mitra bisa tahu lebih banyak tentang aku untuk membangun basis permulaan yang baik pada kepercayaan dan rasa hormat. Selama kami berbicara, aku bisa bersenang-senang "sadar" bahwa saya telah negosiasi beberapa hari dengan perusahaan lain yang merupakan saingan mitra. Apa yang saya menyiratkan, jika saya kehilangan dirimu, aku punya beberapa pilihan lain. Saya yakin pasangan akan mempertimbangkan proposal saya lagi. Semua ini baik bagi kita dalam negosiasi mendatang.
1. Waspadai alokasi kepentingan antara penjual dan pembeli.
2. Guru latar belakang budaya dan kebiasaan orang; cukup berkomunikasi dengan pasangan Anda sebelum negosiasi.
3. Untuk mundur kali rememberbut giliran mereka (mitra jangka panjang).
4. Persiapan untuk kedua sisi situasi sebelum kepala.

Sabtu, 29 Maret 2014

Tahapan dalam Penulisan Karya Ilmiah

Karya ilmiah (bahasa Inggris: scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.

Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.

Menulis laporan karya ilmiah sering kali menjadi masalah banyak orang. Mulai dari anak smp yang mungkin telah pernah membuat karya ilmiah sampai pada calon doctor yang sedang dalam masa disertasi. Berbagai Alasan dikemukakan seperti tak ada waktu, sibuk, biaya kurang dan yang lainnya.

Menyelesaikan laporan karya ilmiah terkait dengan kegiatan menulis. Seperti yang kita ketahui, menulis merupakan keterampilan berbahasa yang masi menjadi masalah di negeri kita. Keterampilan menulis memang tidak bisa muncul dengan serta merta. Dibutuhkan perpaduan dan kerjasama antara talenta manusia dengan wawasan kebahasaan. Talenta melahirkan semangat menulis, dan wawasan kebahasaan menjadi modal untuk terampil menulis. Talenta saja tidak cukup, sebab sebagai sebuah kemampuan dibutuhkan latihan yang rutin dan benar sebagai tujuan untuk pengasahan kemampuan yang sudah dimiliki. Semakin sering berlatih maka kemampuan menulis akan semakin baik. Jika hanya sekadar ingin pandai menulis, memang hanya dibutuhkan waktu beberapa bulan saja. Namun untuk menjadi penulis yang handal dibutuhkan waktu yang lama, bahkan bertahun-tahun.

Tulisan bersifat efektif apabila didasarkan atas prinsip-prinsip yang sama seperti yang dilakukan sebelumnya, yaitu kejelasan, ketetapan, dan kenalaran. Seperti halnya sebuah percobaan, tulisan harus didasarkan pada koordinasi yang baik dan rapi. Seperti salah satu kata ahli bahasa Petrson, 1980 bahwa koordinasi yang baik merupakan kunci utama tulisan yang baik.

Menulis laporan karya ilmiah sama halnya dengan karya ilmiah popular lainnya. Oleh karena itu dalam makalah ini saya mengangkat tema penulisan karya ilmiah.


Langkah - langkah dalam penulisan karya ilmiah adalah sebagai berikut :


1. Tahap Persiapan 


Pada dasarnya, hal terpenting yang harus dipikirkan oleh seorang penulis karya ilmiah pada tahap persiapan ini adalah Pemilihan Topik. Yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan topik adalah;
 
1.    Pemilihan Topik/ Masalah untuk Karya Ilmiah
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan pada saat menentukan topik untuk karya ilmiah. Dalam penulisannya harus mengikuti kaidah kebenaran isi, metode kajian, serta tata cara penulisannya yang bersifat keilmuan. Salah satu cara untuk memenuhi kaidah tersebut adalah dengan melakukan pemilihan topik yang jelas dan spesifik. Pemilihan unuk kerya tulis ilmiah dapat dilakukan dengan cara;

a.    Merumuskan tujuan
Rumusan tujuan yang jelas dan tepat menjadi sangat penting untuk dapat menghasilkan karya tulis ilmiah yang terfokus bahasannya. Tips yang dapat dilakukan untuk merumuskan tujuan diantaranya;
1)    Usahakan merumuskan tujuan dalam satu kalimat yang sederhana;
2)    Ajukan pertanyaan dengan menggunakan salah satu kata tanya terhadap rumusan yang kita buat;
3)    Jika kita dapat menjawab dengan pasti pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan, berarti rumusan tujuan yang kita buat sudah cukup jelas dan tepat.
 
b.    Menentukan Topik
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menentukan topik adalah menentukan ide-ide utama. Kemudian uji dan tanya pada diri sendiri apakah ide-ide itu yang akan kita tulis.

c.    Menelusuri Topik
Bila topik telah ditentukan, kita masih harus memfokuskan topik tersebut agar dalam penulisannya tepat sasaran. Beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam memfokuskan topik;
1)    Fokuskan topik agar mudah dikelola;
2)    Ajukan pertanyaan
2.    Mengidentifikasi Pembaca Karya Ilmiah
Kewajiban seorang penulis karya ilmiah adalah memuaskan kebutuhan pembacanya akan informasi, yaitu dengan cara menyampaikan pesan yang ditulisnya agar mudah dipahami oleh pembacanya. Sebelum menulis, kita harus mengidentifikasi siapa kira-kira yang akan membaca tulisan kita. Hal tersebut perlu dipertimbangkan pada saat kita menulis karya tulis ilmiah agar tulisan kita tepat sasaran.
3.    Menentukan Cakupan Isi Materi Karya Ilmiah
Cakupan materi adalah jenis dan jumlah informasi yang akan disajikan di dalam tulisan.

Pengumpulan Informasi untuk Penulisan Karya Ilmiah

A.MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER DATA, INFORMASI, DAN BAHAN UNTUK TULISAN


Perpustakaan pada umumnya menyediakan berbagai koleksi data atau informasi yang terekam dalam berbagai bentuk media, seperti media cetak dan media audiovisual.
Hal pertama yang harus kita lakukan pada saat memasuki perpustakaan adalah memahami di mana letak sumber informasi yang dibutuhkan berada. Salah satu tempat yang patut kita tuju adalah bagian referensi. Bagian referensi ini biasannya berisi koleksi tentang encyclopedia, indeks, bibliografi, atlas dan kamus.

1.    Mencari Buku dengan Online Catalog dan Card Catalog
Pencarian buku dengan cara Online Catalog biasanya menggunakan terminal komputer. Kita dapat mencari buku dengan judul dan nama penulis yang jelas atau minta kepada komputer untuk mencarikan file-file yang berkaitan dengan topik yang sedang kita tulis.
Selain menggunakan komputer, kita juga dapat menggunakan Card Catalog untuk mencari buku atau artikel yang kita butuhkan. Pada umumnya, buku koleksi perpustakaan didata dalam 3 (tiga) jenis kartu katalog, yaitu katalog yang berisi data tentang pengarang/ penulis, judul buku dan subjek/ topik tertentu.

2.    Memeriksa Bahan-Bahan Pustaka yang Telah Diperoleh
Setelah bahan pustaka terkumpul kita harus memeriksa bahan-bahan tersebut apakah sesuai atau tidak dengan topik yang kita tulis. Cara memeriksa bahan pustaka tersebut adalah;
a.    Atur waktu membaca
b.    Bacalah secara selektif
c.    Bacalah secara bertanggung jawab
d.    Bacalah secara kritis
 
3.    Membuat Catatan dari Bahan-bahan Pustaka
Salah satu cara terbaik dan paling sederhana dalam membuat catatan ini adalah selalu mengacu pada kartu indeks yang telah kita buat.

4.    Membuat Ringkasan dan ‘Paraphrasing’
Disamping membuat catatan, kita pun dapat membuat ringkasan atau paraphrasing dari sumber  bacaan yang kita dapatkan di dalam menunjang keberhasilan proyek tulisan kita.

5.    Membuat Kutipan
Kita harus mengutip dengan persis dan apa adanya pernyataan dari sumber bacaan yang kita gunakan jika pernyataan tersebut merupakan pandangan mendasar dari penulis dan jika kita ubah ke dalam bahasa kita sendiri akan mengaburkan arti sesungguhnya.


MELAKUKAN WAWANCARA UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI UNTUK TULISAN

Ada empat hal yang harus diperhatikan pada saat akan melakukan wawancara untuk keperluan proyek penulisan karya ilmiah, yaitu;
1.    Menentukan orang yang tepat untuk diwawancarai
2.    Mempersiapkan pedoman wawancara
3.    Melaksanakan wawancara
4.    Mengolah hasil wawancara

 2. Proses Penulisan
BAGIAN AWAL




A.  Halaman sampul
Berisi judul secara lengkap, kata “karya ilmiah” diajukan sebagai…, lambang, nama penulis, Institusi, tahun, kota.
B.  Lembar Persetujuan
Berisi, Karya Ilmiah oleh…, ini telah disetujui untuk dipresentasikan. Nama lengkap pembimbing 1 dan pembimbing 2, serta tanda tangan keduanya.
C.   Abstrak
Berisi latar belakang, masalah yang diteliti, metode yang digunakan, hasil yang diperoleh, kesimpulan yang dapat ditarik, serta jika ada saran yang diajukan.
Note: Pembuatan abstrak dilakukan ketika peneliti telah sampai pada kesimpulan dari penelitian. Abstrak berisi garis besar dari penelitian yang dilakukan peneliti.
D.  Kata pengantar
Berisi ucapan syukur, ringkasan penelitian, ucapan terimakasih, harapan kritik dan saran yang membangun.
E.  Daftar isi
Memuat judul bab, judul subbab, judul anak subbab yang disertai nomor halaman tempat pemuatannya dalam teks. Semua judul bab dikerik dengan huruf capital.
F.   Daftar tabel
Memuat nomor table, judul table, serta nomor halaman untuk setiap tabel. Judul tabel yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal, antara judul tabel yang satu dengan judul tabel yang lain di beri jarak 2 spasi.
G.  Daftar gambar
Cantumkan nomor gambar, judul gambar, dan nomor halaman tempat pemuatannya dalam teks.


BAB 1 PENDAHULUAN
a.   Latar Belakang Penelitian
Diuraikan tentang garis besar yang akan diselidiki/diamati, mengapa diselidiki, bagaimana menyalidikinya dan untuk apa diselidiki atau diteliti.
b.   Identifikasi Masalah
Menguraikan lebih jelas tentang masalah yang telah ditetapkan pada latar belakang penelitian. Di dalamnya berisi rumusan eksplisit masalah yang terkandung pada suatu fenomena. Perumusannya diurut sesuai dengan urutan intensitas pengaruhnya dalam topic penelitian. Bentuknya biasanya berupa kalimat pertanyaan atau dapat pula berupa kalimat pernyataan yang menggugah perhatian.
c.   Batasan masalah
Penggunaannya agar permasalahan yang akan dibahas tidak melebar, dengan pembatasan masalah jenis atau sifat hubungan antara variabel yang timbul dalam perumusan masalah, dan subek penelitian semakin kecil ruang lingkupnya. Batasan masalah biasanya diuraikan dalam bentuk kalimat pernyataan.
d.   Rumusan masalah
Merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyan-pertanyaan yang hendak dicarikan jawabannya, pernyataan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi masalah. Dalam format kalimat Tanya. Rumusan masalah yang baik akan menampilkan variabel yang akan diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variable tersebut, dan subjek penelitian.
e.   Tujuan penelitian
Maksud atau hal-hal yang ingin dicapai, serta sasaran yang dituju oleh peneliti. Di tuangkan dalam bentuk kalimat pernyataan.
f.     Kegunaan Penelitian
Harapan yang berkaitan dengan hasil penelitian, baik praktis maupun teoritis. Sampai seberapa jauh hasil penelitian bermanfaat dalam kegunaan praktis, serta pengembangan sesuatu ilmu sebagai landasan dasar pengembangan selanjutnya. Harus ada keseimbangan antara kegunaan hasil penelitian untuk aspek ilmu dengan aspek praktis.

g.      Kerangka Pemikiran
Uraikan cara mengalirkan jalan pikiran peneliti menurut kerangka teori dan kerangka konsep yang logis, dengan kerangka berpikir deduktif. Biasanya disajikan dalam bentuk diagram alur.
h.   Hipotesis Penelitian.
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang akan diidentifikasikan. Bentuk kalimatnya adalah kalimat pernyataan menurut ketentuan “proporsional”, yaitu kalimat yang terdiri dari dua variable. Hipotesis penelitian diajukan setelah peneliti melakukan kajian pustaka, karena pada dasarnya penelitian adalah rangkuman dari kesimpulan teoritis yang diperoleh dari kajian pustaka.


BAB II KAJIAN PUSTAKA
§  Kajian pustaka memuat dua hal pokok
1. Deskripsi teoritis tentang objek / variable yang diteliti.
2. Kesimpulan tentang kajian yang antara lain berupa argumentasi atas hipotesis yang telah diajukan pada bab 1.
§  Pemilihan bahan kajian pustaka didasarkan pada dua criteria:
1. Prinsip kemuthakiran (kecuali untuk penelitian historis)
2. Prinsip relevansi.
Setiap keerangan yang diperoleh dari sumber pustaka dan dicantumkan dalam karya tulis wajib diikuti keterangan acuan (rujukan).

BAB III METODE PENELITIAN
§  Rancangan Penelitian
Strategi mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan peneliti.
§  Populasi dan sampel
Populasi dan sampel tepat digunakan pada penelitian kuantitatif. Akan tetapi jika sasaran penelitiannya adalah seluruh anggota populasi, akan lebih cocok digunakan istilah subjek penelitian, terutama dalam penelitian eksperimental. Dalam survey sumber data lazim disebut responden dan dalam penelitian kualitatif disebut informan. Hal yang dibahas dalam bagian populasi dan sampel adalah:
1. Identifikasi dan batasan tentang populasi dan sampel.
2. Prosedur dan teknik pengambilan sampel.
3. Besarnya sampel.
§   Instrumen penelitian
Kemukakan instrument yang digunakan untuk mengukur variable, setelah itu dipaparkan prosedur pengembangan instrument pengumpul data atau pemilihan alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian.
§  Teknik pengumpulan data
Bagian ini menguraikan:
1. Langkah-langkah yang ditempuh dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data.
2. Kualifikasi dan jumlah petugas yang terlibat dalam proses pengumpulan data.
3. Jadwal serta waktu pelaksanaan pengumpulan data.
§   Analisis Data
 Uraikan jenis analisis statistic apa yang digunakan


BAB IV HASIL PENELITIAN
a.   Deskripsi data
Uraikan masing-masing variable yang diteliti. Dalam deskripsi data untuk masing-masing vaiabel dilaporkan hasil penelitian yang telah diolah dengan teknik statistic deskriptif, seperti : distribusi frekuensi, grafik atau histogram, nilai rerata, simpang baku, dll.
b.   Pengujian hipotesis

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN
Tujuan dari bab pembahasan ini adalah :
1.    Menjawab masalah penelitian atau menunjukkan bagaimana tujuan penelitian dicapai.
2.   Menafsirkan temuan penelitian.
3.   Menganalisis hasil penelitian.
4.   Mengintegrasikan temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan.
5.   Memodifikasi teori yang ada atau menyusun teori baru.
6.   Menjelaskan implikasi lain dari hasil penelitian, termasuk keterbatasan temuan penelitian.

BAB VI PENUTUP
1.   Kesimpulan
Kesimpulan terkait langsung dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Kesimpulan juga dapat ditarik dari hasil pembahasan. Kesimpulan penelitian merangkum semua hasil penelitian yang telah diuraikan secara lengkap dalam BAB IV.
2.   Saran
Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan penelitian, pembahasan, dan kesimpulan hasil penelitian. Saran dapat ditunjukkan pada suatu instansi seperti pemerintahan, lembaga, ataupun swasta, ataupun pihak lain yang dianggap layak.
Daftar Pustaka
Ø Baris pertama di mulai pada margin sebelah kiri, baris kedua dan selanjutnya di mulai dengan 3 ketukan ke kanan.
Ø Jarak antar baris adalah 1,5 spasi.
Ø Daftar pustaka diurut berdasar abjad huruf pertama nama penulis.
Ø  Jika penulis yang sama menulis beberapa karya ilmiah yang dikutip, nama penulis harus dicantumkan ulang.
Teknik:
Ø Nama penulis yang diawali dengan penulisan nama keluarga.
Ø Tahun terbit karya ilmiah yang bersangkutan.
Ø Judul karya ilmiah dengan menggunakan huruf besar untuk huruf pertama tiap kata kecuali untuk kata sambung dan kata depan, ditulis dengan format huruf miring.
Ø Data publikasi berisi nama tempat kota dan nama penerbit.
Contoh:
Hadi, Sutrisno. 1984. Metodologi Research. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.
LAMPIRAN

Format Penulisan Untuk Karya Tulis IPA.
Pada dasarnya karya tulis sains memuat format yang sama seperti karya tulis lainnya seperti karya tulis social. Namun, ada perbedaan pada BAB III atau pada metodologi penelitian. Pada Penelitian Sains BAB III Metodologi diganti dengan “Bahan dan Cara Kerja”, yang di dalamnya memuat unsur:

BAB VII BAHAN DAN CARA KERJA
 
Bab ini merupakan bab karya tulis yang penataannya disesuaikan dengan jenis penelitian yang dilakukan. Penyajian penelitian yang bercorak eksperimental dapat dibagi dalam empat bagian, yaitu:
A.  Lokasi
Dituliskan tempat dan waktu penelitian. Keterangan mengenai tempat diberikan selengkap mungkin. Jika perlu melengkapi koordinat dan petanya.
B.  Bahan
Diuraikan semua bahan yang digunakan dalam penelitian, baik sampel maupun bahan habis pakai, seperti bahan kimia. Penyebutan bahan yang digunakan hendaknya disertai keterangan yang terperinci. Misalnya bahan kimia hendaknya disertai dengan merk dagang. 
Contoh :
1.   Sampel
a. Sperma diperoleh dari penderita (pasien) RSCM berumur 30-35 tahun yang menderita….dst. (di sini perlu diberi keterangan jelas mengenai kondisinya, karena tidak akan dibicarakan lagi dalam bagian cara kerja.
b. Sampel ragi tape dibeli secara acak di pasar X, Y, dan Z dalam keadaan kering dan terbungkus rapi.
2.   Bahan Kimia
Semua bahan kimia dari derajat proanalisis, terkecuali alcohol
Contoh: Asam sitrat 50g
K2HPO4 36g
Na Cl 10g
3.   Peralatan
Dituliskan secara jelas dan cermat peralatan yang digunakan dalam penelitian. Peralatan yang yang berada di dalam laboratorium dituliskan secara lengkap.
Contoh: Alat pengukur kepekatan suspensi Spektronic 20.
Kamera foto Nikon FM.
Mikroskop.
Labu Elyemeyer.
4.   Cara Kerja
Nyatakan segala sesuatu yang dilakukan dalam penelitian.: cara pengambilan sampel, perlakuan sampel di lapangan dan di laboratorium, serta pengawetannya (jika ada). Perincian cara kerja harus cermat dan jelas agar bila diulang peneliti lain dalam kondisi yang sama akan memberikan hasil yang sama pula. Uraian dapat berupa:

a. Cara mengambil sampel.
b. Cara memperlakukan sampel dilapangan dan di laboratorium.
c. Cara memelihara objek penelitian selama penelitian.
d. Cara membuat larutan.
e. Cara menentukan PH, Suhu, kelembaban.
f. Cara melakukan assay suatu zat atau senyawa.
g. Cara menginkubasi suatu kultur, dll.

Jika menggunakan statistic, maka bab ini ditutup dengan penjelasan tentang metode statistika yang dipakai untuk mengolah data yang diperoleh. Teori tidak perlu dijabarkan, cukup dengan menyebutkan acuannya. Contohnya perhitungan dicantumkan dalam lampiran.

3. Evaluasi 
Judul & Abstrak
Judul:
  • Apakah judul yang disampaikan mudah dipahami?
  • Apakah terdapat “kesesuaian” antara judul dan isi karya ilmiah ?
Misal:
Judul : “Penerapan E-Commerce dalam Membantu Usaha    Kecil dan Menengah di Indonesia”
Isi    : Hanya membahas tentang E-Catalog saja
             (cat. E-Commerce tidak hanya E-Catalog, tercakup juga E-Bidding, E-Purchase, dsb)
Sebaiknya judul diganti menjadi: “Penerapan E-Catalog dalam E-Commerce untuk Membantu Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia”
Abstrak
  • Apakah abstrak menggambarkan isi tulisan ?
2Tema sentral & Permasalahan
Tema Sentral:
  • Apakah tema sentral dirumuskan secara jelas ?
  • Adakah keterkaitan antara tema dengan masalah yang dibahas ?
Identifikasi Masalah:
  • Apakah masalahnya di ungkapkan secara eksplisit dan efektif?
  • Sejauh mana masalah yang digarap relevan dengan “state of the art” dari disiplin ilmu komputer?
3 Tujuan & Manfaat
Tujuan Penelitian:
  • Apakah tujuan penelitian dituliskan secara jelas?
  • Apakah ada keterkaitan tujuan penelitian dengan masalah penelitian?
Manfaat Penelitian:
  • Apakah manfaat penelitian dituliskan secara jelas?
  • Apakah manfaat tersebut berupa manfaat praktis atau teoritis?
  • Sejauh mana manfaat tersebut dapat menggambarkan bobot skripsi ?
4Kerangka, Pustaka, dan Metode
Kerangka Pemikiran:
  • Apakah butir-butir di atas disampaikan secara eksplisit dalam bentuk subjudul?
Tinjauan Pustaka:
  • Sejauh mana originalitas dan aktualitas penelitian tersebut?
Metode Penelitian:
  • Apakah metode yang dipilih relevan dengan masalah yang disampaikan?
  • Apa yang menjadi dasar pemilihan metode tersebut?
5Hasil & Pembahasan
Hasil Penelitian dan Pembahasan:
  • Apakah pembahasan dilakukan secara sistematis?
  • Bagaimana data maupun hasil penelitian disajikan dan diinterpretasikan?
  • Apakah ada alur pemikiran yang logis dalam penyampaian pembahasan?
  • Sejauh mana pembahasan ini sesuai dengan masalah penelitian?
  • Adakah penemuan baru yang disampaikan oleh peneliti?
6Penarikan Kesimpulan
Penarikan Kesimpulan:
  • Apakah kesimpulan yang diambil didukung oleh data empiris yang telah diinterpretasikan baik kualitatif maupun kuantitatif?
  • Apakah peneliti menggunakan logika deduktif atau induktif dalam menarik kesimpulannya?
  • Sejauh mana penelitian ini memberikan sumbangan untuk kemajuan ilmu pengetahuan?
  • Apakah peneliti memberikan dorongan untuk melakukan penelitian lanjutan?

Etika Bisnis

A. pengantar etika bisnis
  1. bisnis adalah sebuah profesi yang menjadi luhur dan etis
  2. bisnis selalu harus dijalankan dengan secara etis
    > apa harus bisnis selalu di jalankan dengan cara etis?
    > apa bisnis perlu etika?
    > apa bisnis dan etika ada hubungan yang saling ketergantungan?
    > apa bisnis mempunyai etika?
    > apa bisnis mengenal etika?
    > apa ada etika bisnis?
B. terpaan komunikasi membawa pengaruh baik itu pengaruh positif maupun negatif
  • berdampak positif bagi interpersonal, kelompok, organisasi dan lintas budaya dalam dunia bisnis
  • kemajuan tekonologi media berdampak pada etika komunikasi bisnis di dunia bisnis
  • mampu mengambil sikap dan di iringin dengan rasa tanggung jawab untuk mengantisipasi era komunikasi ini
  • etika komunikasi di pandang perlu untuk dapat membedakan segi-segi kehidupan mana yang perlu di ubah dan mana yang harus di lestarikan
C.  etiket dan etika komunikasi dalam dunia bisnis
  1. persamaan etiket dan etika
    > menyangkut prilaku manusia. hewan tidak memilki etika maupun etiket
    > mengatur manusia secara normatif, maksudnya memberikan norma dalam mengatur prilaku manusia
  2. perbedaan etiket dan etika
    etika
    > tidak terbatas pada cara di lakukannya suatu perbuatan
    > selalu berlaku walaupun tidak ada saksi
    > bersifat absolut, karena membunuh dan mencuri tidak ada dispensasi untuk hal itu
    > menjelaksn manusia dari segi dalam
    etiket
    > cara melakukan suatu perbuatan harus di lakukan oleh manusia
    > hanya berlaku untuk pergaulan, dan jika tak ada saksi maka etiket tidak berlaku
    > bersifat relatif karena kebudayaan di setiap daerah atau negara itu selalu berbeda
    > menjelaskan manusia dari segi lahiriah
D.etiket
  • etiquette ini berasal dari bahasa perancis. dulu kata ini di pergunakan raja perancis untuk mengundang tamunya ke pesta
  • dewasa ini etiket lebih menitik beratkan terhadap tatacara berbicara, duduk, menerima tamu, berkenalan dan kesopanan yang lainnya
  • pedoman atau pengaturan yang dimana memberika dasar keterampilan, estetika atau keindahan dan kebebasan bergerak dan etika komunikasi dalam pergaulan
E. Etiket komunikais dalam dunia bisnis (meliputi aspek fisik)
  1. eye contact : pandangan mata, mengedip, menatap
  2. perkenalan : perantara orang lain maka memperkenalkan diri, perantara surat maka tidak perlu memperkenalkan diri
  3. gerakan tangan : menjabat tangan, bertepuk tangan, cara hormat
  4. perfomance
    > personal : menutup aurat, mengikuti mode, keserasian watna, komponen perhiasan, parfum, rapih, bersih, sempurna
    > keindahan dan kerapian : rambut rapihkan jangan sampai menganggu aktifitas, lalu merias dan merawat wajah, menggunakan pakain yang layak dan sesuai dengan postur tubuh
  5. greeting
    01:00am : 12:30pm > selamat pagi
    12:30pm : 03:30pm > selamat siang
    03:00pm : 06:00pm > selamat sore
    06:00pm : 01:00am > selamat malam
  6. speaking
    >vocal characteristic (pace: cepat lambatnya suara, picth : tinggi rendahnya suara)
    >vocal interference (noise, distraction)
  7. kinensis (body languange)
    > posisi tubuh : duduk, berdiri, jalan
    > addaptors : duduk berdiri, gerakan tangan
    > affect display : mimik muka
    > regulations : melanjutkan, mengulang, mempercepat
  8. sebutan terhadap klien dapat beruba bapak/ibi/mas/mba
  9. pelajari kosakata bahasa yang baik dan yang benar, mana bahasa yang layak di pakai dan mana yang tidak harus bisa membedakannya.
 F. etika bisnis
dalam bahasa inggris ethict, dalam bahasa latin ethicus, dalam bahasa yunani ethicos
kebiasaan adalah suatu kegiatan baik maupun buruk dapat di tentunkan dengan kebiasaan dari masyarakat itu sendiri. ilmu yang membicarakan tentang prilaku atau tingkah laku mana yang baik dan mana yang buruk selalu di landasi oleh landasan moral
G. toloj ukur 3 sudut pandangan bisnis
  • hati nurani : dimana sutu tindakan akan di anggap benar jika di iringi dengan keyakinan hati, dan suatu tindakan akan dianggap buruk jika bertentangan dengan hati
  • kaidah emas : hendaklah kamu memperlakukan mereka sebagaimana kamu ingin di perlakukan
  • penilaian umun : ini adalah cara yang paling jitu untuk mengetahui mana tindakan yang baik dan mana tindakan buruk. dengan cara menyerahkannya kepada masyarakat untuk dinilai
H.  etika bisnis adalah pemikiran atau refleksi tentang moralitas yang mengenai di dunia ekonomi dan bisnis. moralitas dapat terdiri dari aspek positf, negatif, baik, buruk, terpuji, tercela oleh karenanya boleh dan tidak boleh dalam perilaku manusia. moralitas juga tidak terlepas dari kehidupan manusia terutama ekonomi.

I. etika komunikasi bisnis
  • komunikasi dalam dunia bisnis
    "penyampaian informasi yang terdiri dari bermacam-macam informasi di berbagai bidang dari satu org ke orang lain dan trejadi di lingkungan bisnis"
  • etika komunikasi dunia bisnis
    "nilai, ukuran yang berlaku terhadap penyampain informasi dari satu pihak ke pihak lain. dan ini terjadi dalam lingkungan bisnis"
 J. etika menjadi pedoman dalam standar pegawai harus memiliki
  • kesusilaan, ahkalak, jujur
  • kesopanan dan norma-norma yang berlaku
K.  apa yang pernak anda lakukan dan di perlakukan
  1. mencela-dicela
  2. mendiskriminasi-disiskrimnasi
  3. menyinggung-disinggung
  4. menyalahkan-disalahkan
  5. bersangkan-disangka
  6. berkelit-menghadapi orang yang berkelit
  7. menimbulkan sengketa-disengketa
  8. debatkusir-didebat
  9. berbohong,menipu-jujur
  10. merendahkan-direndahkan
  11. memaki-dimaki
  12. mengkritik-dikritik
  13. mengadu domba-di adu domba
  14. mengintrogasi-dintrogasi
L implementasi etika komunikasi bisnis
  1. tidak mencela
  2. tidak mendiskriminasi
  3. tidak menyinggung
  4. tidak menyalahkan
  5. tidak bersangka
  6. tidak berkelit
  7. tidak menimbulkan sengketa
  8. tidak debat kusir
  9. tidak berbohong, menipu
  10. tidak merendahkan
  11. tidak memaki
  12. tidak mengkritik
  13. tidak mengadu domba
  14. tidak mengintrogasi
M. sasaran dan luang lingkup etika bisnis
  1. etika bisnis akan menjadi etika profesi yang akan memecahkan masalah, prinsip dan kondisi. dimana perusahan yang baik dan etis
  2. menyadarkan massa terutama buruh dan yang lainnya bahwa, mereka punya hak untuk memperjuangkan hak dan kepentingan mereka dari bisnis orang lain
  3. etika bisnis juga membicarakan mengenai sistem ekonomi yang dapat di tentukan dengan mana bisnis yang etis dan tidak
N. prinsip umum etika bisnis
  1. prinsip otonomi : mengambil keputusan sesuai dengan isihati
  2. prinsip kejujuran : erat kaitannya denga kepercayaan dan aset berharga
  3. prinsip keadilan : pada dasarnya semua orang ingin dapatkan bersikap adil
  4. prinsip saling menguntungn ; inilah bisnis
  5. prinsip interitas sosial